Langsung ke konten utama

Postingan

Harum tak Selalu Wangi

Postingan terbaru

Aroma Lain di Balik Secangkir Kopi

Entah sejak kapan aroma itu muncul, rasanya sudah terlalu lama hingga hidung ini teramat mengenalinya. Berawal dari sosok keluarga yang memberiku ruang dan menganggapnya sebagai bagian keluarga mereka sendiri. Sosok ayah dari seorang gadis cantik yang kukenal kala itu. Kopi ternikmat pertama kali yang baru ku sesap saat pertama kali bertandang di rumahnya, sebagai sambutan hangat rasa kekeluargaan. Yah, kopi Nescafe dengan dengan deretan kemasan kaca berbagai pilihan jenis, bertandang di rak kusus yang hingga kini ku masih ingat betul. Kala pagi, ku temani sosok ayahnya duduk-duduk di teras rumah sembari menyesap kehangatan dari sebatang rokok. Anak gadisnya datang membawakan kopi untuk kami nikmati bersama, menambah suasana keakraban sembari ditemani suara deru kereta api yang melintas di balik batas rumahnya. Kopi ini adalah kenangan hitam, pekat, pahit dan manisnya sebuah perjalanan. Perjalanan yang pernah mengantarkanku singgah pada satu fase,singgah pada satu kejadian,s

Sekolah Hebat hanya Milik Pejabat Bangsat

Beberapa hari ini rasanya banyak sekali ajakan buat tanda tangan petisi masuk. Rasanya tiap buka lini jejaring sosial, ada mulu yang bikin ajakan ini. Penasaran ada apa sebenarnya yang terjadi dengan ajakan ini. Setelah mencoba mencari tahu rupanya petisi ini dibuat atas kekecewaan para siswa salah satu sekolah "hebat" di Cilacap. Hal ini muncul saat adanya kebijakan sekolah sekolah yang dirasa mereka tidak adil. Wah, seru nih kalau bahas beginian. Jadi awalnya anak-anak ini membuat salah satu agenda kegiatan sekolah, sebut saja kegiatan Kemah Pramuka. Akan tetapi setelah semua persiapan telah dilakukan dan sudah tinggal menanti waktu pelaksanaan saja, sekolah membatalkan secara sepihak. Usut cerita ternyata ada salah satu oknum "Pejabat Hebat" yang selalu mempengaruhi kebijakan sekolah. Dia pejabat yang mungkin sedikit punya power untuk menggerakan banyak kebijakan-kebijakan agar sesuai dg apa yg dia kehendaki. Wew,,, bangsat kali kan? Pejabat macam apa ini?

Aktifis Rasa Kutis

Bising riuh suasana kedai kopi siang ini, semerbak aroma kopi yang tengah digiling oleh sang barista, lalu lalang orang berdatangan dan pergi menjadi pemandangan yang tak asing kala siang di kedai kopi yang mungkin mewah di tempat tinggalku. Siang ini bukan hadir bukan untuk sekedar menikmati secangkir kopi ini, melainkan untuk bertemu sosok seorang yang telah lama tak bersua bersama. Dia adalah sosok Guru sekaligus sahabat, sosok guru sekaligus kakak, sosok guru sekaligus teman yang tak banyak orang tahu tentang kita. Tapi, please jangan pernah berfikir yang lebih tentang kita. Obrolan pembuka sekedar basa-basi karena telah lama sekali rasanya tak berjumpa. Tetiba muncullah sebuah pertanyaan yang selalu dia tanyakan sedari dulu. "Perasaan dari selepas kamu SMA hingga sekarang kamu masih konsisten keliling Desa, padahal dari dulu sama saja ga ada yang menjanjikan bayaran buat kamu keliling Desa. Harusnya karyamu 8 tahunan buat Desa-Desa udah selayaknya dihargai lho&qu

Mimpi Redup di Negeri Sendiri

Beberapa waktu lalu mungkin kita sering melihat viralnya pemberitaan 3 anak SMA yang mengikuti lomba karya ilmiah tentang penemuan kayu Bajakah sebagai obat kanker. Semua orang mengagumi berita ini, negeri ini viral karena karya dari seorang anak-anak SMA. Mereka diundang kesana kemari, diwawancarai para wartawan, dan tentunya nama mereka begitu membanggakan bagi negeri ini. Mungkin hal-hal seperti ini begitu mengharumkan nama baik bangsa dimata dunia. Namun hal semacam ini entah kenapa selalu membuatku merasa biasa saja. Why? Bukan merasa biasa pada penemuan anak SMA Negeri 2 Palangkaraya  ini, bukan. Bagi saya mereka, Yazid, Anggina Rafitri, dan Aysa Aurealya Maharani, justru anak yang luar biasa. Mereka ini adalah aset berharga bagi bangsa ini, calon peneliti hebat yang dimiliki bangsa ini. Namun yang membuatku merasa biasa-biasa saja adalah tentang berita yang ujung-ujungnya keluar setelah pemberitaan ini. Jawabannya sudah tertebak, mereka yang mengatasnamakan para &quo

Nota Pembelaan Fidelis,

Berikut adalah Nota Pembelaan bung Fidelis Arie Sudewarto. Sosok PNS yang ditangkap dan dipenjarakan karena menanam Ganja dan menggunakannya untuk mengobati istrinya yang mengidap penyakit langka, Syringomyelia. Bagi saya sosok bung Fidelis adalah pahlawan. Pahlawan yang dipenjarakan di Negeri sendiri oleh negerinya sendiri. Ini merupakan salinan dari tulisan yang dimuat oleh Intisari.grid.id . Berikut adalah isi pembelaan tersebut. *** Pertama-tama, saya menyampaikan terima kasih kepada Majelis Hakim yang saya Muliakan atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menyampaikan nota pembelaan pribadi saya. Sejak saya ditahan, saya tidak lagi memiliki kebebasan untuk selalu berada di samping istri saya yang sakit hingga akhirnya istri saya meninggal dunia. Padahal, selama ini sayalah yang paling mengerti dan memahami tentang keadaan dan kondisi istri saya. Penahanan terhadap saya membuat saya tidak punya kesempatan untuk menjelaskan banyak hal kepada istri saya. Saya hanya

Pramuka Tak Bermutu

DILARANG KOMENTAR SEBELUM ANDA MEMBACA SAMPAI HABIS!!! Tulisan ini bukan untuk menggurui, tapi mengingatkan. Bukan untuk memusuhi, tapi karena peduli. *** Bising celoteh para emak-emak tetangga sembari menonton lomba agustusan. Tetiba terdengar samar-samar menyebut namaku dan akhirnya memanggilku juga. Tentunya bukan untuk bertanya soal pernikahan atau malah menjodohkan dengan anaknya, ah sabodo teuying. "Mas, jenengan kan orang Pramuka yah, mbok yao kalau ngasih tugas anak-anak jangan susah-susah. Sulit cari barangnya, cari kesana kemari bolak-balik" Wadaw... Ada apaan lagi nih? Kok jadi aku yang kena damprat sama emak-emak. Lalu ku tanya dulu nih kronologinya, apa permasalahannya, dan tentu perlu tahu apakah aku benar terlibat di dalamnya atau tidak. TERNYATA? Emak-emak ini akhirnya menceritakan keluh kesahnya tentang apa yang terjadi pada anaknya. Anaknya ini merupakan siswa baru di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Cilacap  dan saya tidak ada urusa