Langsung ke konten utama

Pramuka Tak Bermutu



DILARANG KOMENTAR SEBELUM ANDA MEMBACA SAMPAI HABIS!!!
Tulisan ini bukan untuk menggurui, tapi mengingatkan. Bukan untuk memusuhi, tapi karena peduli.
***
Bising celoteh para emak-emak tetangga sembari menonton lomba agustusan. Tetiba terdengar samar-samar menyebut namaku dan akhirnya memanggilku juga. Tentunya bukan untuk bertanya soal pernikahan atau malah menjodohkan dengan anaknya, ah sabodo teuying.

"Mas, jenengan kan orang Pramuka yah, mbok yao kalau ngasih tugas anak-anak jangan susah-susah. Sulit cari barangnya, cari kesana kemari bolak-balik"

Wadaw... Ada apaan lagi nih? Kok jadi aku yang kena damprat sama emak-emak. Lalu ku tanya dulu nih kronologinya, apa permasalahannya, dan tentu perlu tahu apakah aku benar terlibat di dalamnya atau tidak.

TERNYATA?

Emak-emak ini akhirnya menceritakan keluh kesahnya tentang apa yang terjadi pada anaknya. Anaknya ini merupakan siswa baru di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Cilacap dan saya tidak ada urusan sama sekali dengan tempat tersebut. (Kok jadi aku yang kena sih Mak? ).

Jadi begini kisahnya, sebentar lagi anaknya harus mengikuti perkemahan penerimaan apalah gituh. Akan tetapi, anaknya diharuskan menjalani beberapa penugasan yang menurut emak-emak ini menyusahkan dan menurut saya ini juga sudah tak relevan.

Penugasan yang pertama adalah kelompok membawa makanan atau jajan yang mengandung unsur Huruf "MUHAROQu" atau apalah gitu. Jadi misal M=Marimas U=Untir-Untir H=HueHue A=Alpelibel dll gituhlah pokoknya.
Adik-adik pramuka, DA, Panitia, TOLONG BACA YAH,,,.

Adik-adik Pramuka or Panitia, Anda tidak tahu bagaimana susahnya uang harus dicari. Seandainya di daerah tempat tinggal peserta didik tidak ditemukan makanan yang mengandung unsur huruf tersebut dengan Harga Murah, lalu berapakah uang yang harus dikeluarkan pesdik untuk mendapatkan makanan tersebut?. Berapa banyakah orang tua yang akan mengeluh karena hanya untuk berangkat Pramuka saja, sudah semahal ini?. Bagaimana orang tua bakal mengizinkan anaknya untuk mengikuti Pramuka?. Coba deh telaah lagi, lihat lagi lebih jauh. Berfikirlah panjang sebelum bertindak.

Untuk apa fungsi utama membawa makanan ini? apakah untuk dimakan panitia? atau dimakan peserta?atau untuk apa? Jika ini untuk dimakan panitia, tolonglah, apakah panitia sebegitunya tak mampu untuk membeli jajan? menabunglah kalian wahai panitia.

Akan tetapi, jika ini digunakan untuk makan peserta, apakah harus sesusah itu untuk makan?.Bukankah dalam pramuka kalian belajar Survival? dan dalam survival kita diajarkan untuk mendapatkan makanan dari bahan yang ada disekeliling lokasi terdampar, bukan bahan yang tidak ada di lokasi?

Ketahuilah adik-adik pramuka, masih banyak diluar sana masyarakat terdampak gizi buruk. Alangkah lebih baik jika bisa membantu mereka dengan distribusi bahan makanan, yang tentunya bukan jajanan. Bisalah bikin gebragan baru, mungkin "One Scout, One Coin" apakah ini sulit? apakah ini memberatkan? 600 siswa dengan masing-masing 1 coin uang recehan apakah tidak akan jadi banyak?. Ada coin nominal 100, 200, 500, ataupun 1000 rupiah, jika ini terkumpul bisa dong di donasikan ke Pramuka Peduli. Saya rasa ini akan jauh lebih mengena di hati pesdik untuk mgajarkan makna berbagi dan tentu akan lebih bermanfaat bagi masyarakat terdampak.

Apa tujuan anda meberi penugasan ini? Jika anda menjawab untuk mendidiknya disiplin, apakah anda menjamin setelah mengumpulkannya bakalan disiplin? TIDAK... anda hanya akan menumbuhkan bibit-bibit baru yang akan terus melakukan perploncoan yang berujung pada ajang balas dendam untuk angkatan dibawahnya. Berhentilah bertingkah konyol yang tak berarti dan tak bermutu pada adik tingkat berikutnya. Luruskan lagi pola pikir dan arah tujuan pramuka agar kembali pada TUPOKSI utama sebagaimana termaktub dalam UU dan AD-ART Gerakan Pramuka.


Poin permasalahan yang kedua adalah kayu bakar untuk api unggun. Lho emang kenapa? apa salahnya? Yah,, ada teman tetangga saya yang mencari kayu bakar sampai ke kampung saya tinggal. Kenapa? ya karena dia tinggal diperumahan yang susah untuk mencari kayu bakar.

Ada hal yang perlu saya ingatkan berkaitan dengan masalah Api Unggun. KENAPA? Yuk tela-ah lagi.

Pesdik dengan Jumlah 600an siswa ditugaskan membawa kayu bakar 5 batang, maka berapakah totalnya?. BANYAK iya. 3000batang kayu bakar yang kalian harapkan untuk menjadi api unggun terbanyak kah? terbesar kah? simple. BERAPAKAH KADAR POLUSI UDARA YANG KALIAN HASILKAN? siapakah yang akan bertanggung jawab akan adanya pencemaran udara yang kalian hasilkan dari api unggun itu?.Apakah upacara api unggun wajib pakai kayu bakar?

Adik-adik, ketahuilah bahwa kita perlu kembali pada Tujuan adanya api unggun. Untuk menghangatkan badan itu betul, tapi apakah lokasi kalian kemah sedingin Kutub Utara, sehingga perlu kayu sebanyak itu? Daerah kemahmu tidak sedingin itu adik-adik. Apakah jika api sudah berkobar, akan ada yang sengaja mendekat supaya hangat? TIDAK AKAN ADA, kenapa? sudah pasti kepanasan, bukan lagi hangat, karena 3000 kayu bakar.

Jika untuk menghindari Binatang buas, apakah dilokasi kemahmu benar-benar ada binatang buasnya? Lebih buas mana daripada SENIORitasnya.Saya komentar karena saya tahu lokasi kemahmu esok ada dimana dan sudah tentu suasananya tak sebuas itu.


Ingat adik-adik, jika kalian pernah tahu anjuran Ka. Kwarnas yang dulu yaitu kak Adhyaksa Dault pasti kalian akan ingat bahwa kwarnas telah mengingatkan untuk mulai mengurangi acara-acara api unggun. Kenapa? Coba bayangkan, kita yang berada dalam satu kabupaten saja, dalam Sabtu-Minggu ataupun Jum'at-Sabtu akan ada berapakah yang melaksanakan kemah? ada berapakah yang mengadakan acara api unggun? ada berapakah banyak kayu dari hutan-hutan yang sengaja ditebang untuk jadi komoditi kayu bakar API UNGGUN ? ada berapa banyak titik polusi udara? ada berapa banyak masyarakat terdampak polusinya? ada berapa banyak peserta didik yang harus terpapar udara kotornya?

Masihkah kita meninggikan ego untuk tetap membuat api unggun sebesar itu? sebanyak itu kayunya? Jika tetap terlaksana, anda tak ubahnya seorang PENJARAH HUTAN ataupun PEMBUNUH profesional yang dapat membunuh tanpa menyentu sama sekali. Cukup dengan menebarkan asap api unggun untuk membunuh banyak manusia, merusak ekologi, merusak lingkungan dan inilah salah satu "Dosa Saya" yang saya sesalkan hingga kini.

Adik-adik, berapa banyak BBM yang akan kalian gunakan untuk membuat api unggun sebesar itu? Berapa banyak nominal uang yang harus dikeluarkan untuk sekedar membeli BBM nya? Ketahuilah, banyak daerah-daerah yang masih terlalu sulit untuk dijangkau adanya BBM. Tapi justru ada Pramuka yang mencontohkan untuk menghambur-hamburkan BBM.

Seharusnya Pramuka mampu menjadi pioneer untuk mengkampanyekan tentang Ekologi, karena hal ini sangat relevan dengan "cinta alam dan kasih sayang sesama manusia". Ayo sama-sama berbenah. Saya kemarin juga kecolongan oleh adik-adik saya yang ternyata membuat api unggun juga saat ada kemah di sekolah karena ternyata pesdik sudah membawa kayu bakar. Itupun saya terpaksa mengizinkan karena kondisi kayu sangat sedikit, hingga hanya dalamm sekejap api sudah padam.

Mari sama-sama membaca dengan kepala dingin. Tanpa adanya tendensi dalam hati, apalagi sampai sakit hati dan perasaan penuh benci. Jika ini karena perintah PEMBINA, maka saya sarankan PEMBINAnya untuk ikut pembinaan ulang. Namun jika ini budaya SENIORITAS kakak-kakak DA ataupun ALUMNI, pahamilah bahwa anda telah salah langkah. Kembalikan arah Pramuka ke jalur yang tepat.

Saya tahu perjuangan membuang budaya Senioritas dan perploncoan yang susah. Hal inipun saya pernah rasakan, meski namaku buruk dan dikorbankan, saya tak masalah. Karena saya tetap bangga sudah pernah bisa membuang budaya senioritas itu.

Jika kini banyak cacian terhadap pramuka, dengan bilang "Pramuka Tak Bermutu" maka jawaban saya Pramuka saat ini MASIH RELEVAN dan BERMUTU jika diijalankan secara tepat. Mau sampai kapan pramuka terus dibenci? mau sampai kapan pramuka terus dicaci?. Sudah cukup namaku buruk hanya untuk mempertahankan budaya "senior".

Kini pramuka menghadapi tantangan perkembangan zaman di era 4.0, eranya para millenial bukan lagi kolonial. Diluar sana pramuka sudah bermain videografi, design grafis, merumuskan konsep-konsep ekologi, menjadi agen perubahan yang mengkampanyekan budaya anti plastik, mengajarkan budaya hidup sehat, merumuskan konsep tatanan kota sehat, menginisiasi system Dream Class, mengkampanyekan budaya literasi.

Namun kita justru masih berkutat pada budaya senioritas, takut untuk "Out of The Box" dari senior-seniornya, mengikuti adat senior karena yang baru takut "Tak Bernafaskan Pramuka". Mau sampai kapan begini? kapan anda mau maju? ayo jadikan pramuka sebagai agen perubahan, bukan ajang balas dendam. Pramuka harus menjadi tempat atau wadah untuk meningkatkan minat dan bakat pesdik.

Mari munculkan pioneer-pioneer baru melalui pramuka, para negarawan baru, para pemimpin-pemimpin baru, para cendekiawan baru, para inisiator baru, dan mereka para pejuang-pejuang bangsa. Beranikan dirimu untuk mengubah itu semua menjadi lebih baik. Jika kalian tak berani merubah budaya senioritas yang ada, mari berdiskusilah bersama saya. Ruangan saya selalu terbuka untuk kalian semua.

#smkN1Cilacap #pramuka #cilacap #viral 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Konsep dari Impian

Hai sahabat semua, kurasa telah lama tak menyapa. Lewat kesempatan di saat ini, tanpa mengurangi rasa hormat, saya memohon doa dari sahabat semua. Semoga konsep yang saya miliki dapat terwujud dengan baik. Sehingga nantinya dapat digunakan oleh siapapun, khususnya di negara kita tercinta. Kita tahu negara kita berada pada wilayah rawan bencana, khususnya gempa. Padahal kita tahu saat ini perkembangan konsep rumah mewah dari kaca kian menjadi primadona bagi banyak orang. Namun jika kita bayangkan bahayanya saat terjadi getaran dan guncangan gempa, tentunya bahan kaca dapat membahayakan penghuninya. Oleh karena itu, saya mencoba membuat inovasi pada sebuah kaca. Konsep yang saya kembangkan adalah "Jelly Glass Technology". Konsep tersebut mengubah sifat kaca yang kaku dan mudah pecah, kini di ubah menjadi kuat dan lentur. Kuat merupakan sifat yang biasa pada kaca, namun jika lentur menurut saya sifat yang luar biasa. Kaca akan menjadi lentur hanya jika terkena tek

Perjalanan Panjangku

Inilah perjalananku, Perjalanan panjang dari sewaktu ku lahir hingga saat kini ku dewasa, Just for You,,