Langsung ke konten utama

Just Post


Terkadang manusia terlalu sering untuk menyalahkan keadaan. Padahal tak selamanya keadaannya salah. Tak selamanya juga harapannya benar. Banyak manusia yang terlalu bergelumit dengan permasalahan yang sebenarnya mereka sendiri tidak tau apa penyebabnya dan bagaimana mengatasinya.

Tidak salah memang jika seseorang mengeluh, itu manusiawi. Namun jika mengeluh dengan keadaan yang memang sudah menjadi taqdir, akan hanya menjadi sesuatu yang sia - sia saja. Kita seharusnya berkaca pada orang lain dan bahkan tidak menutup kemungkinan untuk berkaca pada mahluk lain.

Jika kita bayangkan, sebenarnya semut itu terlahir pasti tak ingin menjadi semut. Binatang kecil yang mudah diinjak oleh mahluk lain.keberadaannya selalu terusir oleh manusia. Namun semut takmengeluh dengan keadaannya. Semut tahu bahwa itulah taqdir. Mahluk itu hanya mampuberharap, tapi Tuhanlah yang berkehendak. Kita terlahir tentunya ingin tampan, cantik, kaya, pandai,cerdas, dan lain sebagainya. Namun ketentuan Tuhan telah tergariskan dan takan ada orang yang mampu mengubahnya.

Jadi kini jangan mengeluh lagi dengan keadaan. Tetaplah bersemangat, dan tepalah berkarya dalam setiap langkahmu memuju kehidupan yang abadi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Bercadar

Matanya yang menatap dengan penuh pesona. Jilbabnya yang terjurai lebar hingga lengannya. Halus lembut bisik suaranya. Semua seakan membuat detakan dada yang mendesir. Ingin rasanya berbicara banyak dengannya, tapi malu rasanya diri ini tuk menyapanya. Namun hingga kini ku tak pernah melihat wajah utuhnya. Wajah indah yang mungkin melekat pada dirinya, ku tak pernah sekalipun menatapnya. Hingga kini ku hanya mampu melihatnya sebatas mata indahnya dan pelipisnya yang hitam merona. Semua itu karena ia adalah gadis bercadar. Bukan bercadarkan jilbabnya, namun bercadarkan balutan masker birunya.

Dari Balik Jeruji Besi

Menelusuri lorong-lorong penuh ketegangan yang menyelimuti. Penuh dengan tatapan tajam dan penuh harap. Wajah garang senantiasa mewarnai setiap sudut. Tegap, kekar, dan seolah diri ini mangsa yang siap untuk diterkam. Inilah hidup dari balik jeruji besi. Kehidupan nyata bagi  seorang narapidana. Menurut kita jeruji besi seolah adalah sebuah tempat untuk menebus setiap kesalahan yang telah diperbuatnya. Namun tatkala orang yang mendekam didalamnya adalah orang yang harus menanggung kesalahan yang telah diperbuat orang lain, apakah ini masih dapat dikatakan jeruji besi. Mungkin apa yang kita presepsikan selama ini tentang penjara tidaklah 100% benar. Melainkan sebenarnya ada sisi lain dari apa yang disebut dengan penjara. Beberapa hari saya bertugas di tempat ini, berjalan di lorong ini, sungguh terasa inilah saatnya saya banyak belajar, sekolah, atau merenungi tentang hidup dari balik tempat ini. Ketakutanku saat awal mendengar kata Lapas, seolah begitu menguji adrenal...

Sorry , Today I Win

Tidak selamanya mereka yang mengatakan pandai, mahir, dan mampu itu memang sama dengan apa yang ia katakan. Namun belum tentu yang ia katakan sesuai fakta. Pelajaran bagi semua dan khususnya untuk driku. Tak perlu sombong dan mengatasnamakan orang yang paling pandai. Namun buktikan dulu kemampuannya. Tak perlu banyak cakap yang terpenting adalah actionnya. Hari ini, ma'af, ku ingin katakan untuk yang ada disana, sorry , today I win