Langsung ke konten utama

Just Post : Para Pemimpi


Memanglah tugasku belum usai. Tugas mulia tuk mengantarkan mereka sampai mereka mampu berdiri tegak menatap masa depan. Namun ku yakin, ini kan menjadi semangat baru bagi mereka tuk hidup yang lebih baik. Tak ada lagi orang yang kan mengusik kehidupan mereka, hingga mereka bebas berkarya dan berekspresi.

Terkadang mereka terlintas dalam bayanganku tatkala ku tengah duduk sembari menatap indahnya puncak gunung slamet yang jauh disana dan ditemani kopi hangat serta gitar tua milik bapak kos. Masih terngiang beberapa diantara mereka yang dulu sering ku usik kehidupannya. Mereka para pemimpi yang mungkin mimpinya berada pada titik kebimbangan.

Terkadang ku sering teringat dengan ia yang selalu menemaniku berlama - lama di depan laptop bututku sembari bermain basket. Selalu mau membelikanku makanan kesukaanku walau jauh dan ia harus mengayuh sepeda. Tapi ia lugu, baik dan punya mimpi jadi sajana. Kala malam ia berjualan dengan berteman gerobak lapuk miliknya. Ku masih ingat betul kala sepulang jualan tepat jam 1 pagi, gerobak miliknya bocor dan ku antar ia plang sembari membawa tas yang berisikan buku - buku sekolahnya. Saat ia menginginkan sepatu basket, ia menabng dengan kaleng roti bekas dan ia simpan di laci gerobaknya.

Kadang pula ku teringat akan ia yang hidupnya seakan tercampakan oleh orang lain. Ia dianggap manusia yang hina dan buruk. Ia dianggap manusia tak tahu diri yang suka jual diri. Ia pendiam bahkan pemalu. Namun banyak orang yang tak tahu jika ia adalah korban dari kejahatan seseorang. Kala malam ia mencari uang untuk biaya hidup ia dan keluarga dengan menjadi memandu lagu. Namun tatkala ia harus menelan 'pil pahit' dari resiko pekerjaannya, saat itu ia menjadi korban kebejatan seseorang yang tak bertanggung jawab.  Dalam hal ini menurut saya ia tak layak untuk diasingkan, bahkan dicampakan begitu saja. Sebenarnya ia punya mimpi ingin menjadi seorang dokter atau perawat.

Ku juga teringat dengan ia yang dulu mampu membuat saya bangga. Bangga dengan karya dan ketekunannya. Namun tak banyak orang tahu tentang hidupnya yang kesepian dan kurangnya kasih sayang keluarga. Ia merupakan korban dari broken home. Ia tinggal dengan seorang ibunya yang selalu kerja dijalan hitam yang memalukan. Selalu berangkat jam 1pagi dan pulang jam 11malam. Kapan ia ingin bisa ketemu ibunya?. Sedang bapaknya kini entah dimana, tapi kalau ayahnya mah setiap hari mengunjungi. Kalau ayahnya setiap hari bergantu orang yang menemuinya. Lho kok bisa? apa bedanya ayah sama bapak yah? ah entahlah. ku tak mau membahasnya. Ia punya mimpi ingin sekali Guru. Seorang guru yang mampu membimbing orang - orang yang mengalam nasib sepertinya.

Namun sayang, semua ku akui keslahanku. Ku terlalu sibuk dengan berlembar - lembar kertas yang hanya menjadi sampah belaka. Kala itu ia benar - benar mengalami depresi berat. Ia butuh tepat baginya untuk sekedar sharing dan berkeluh kesah tentang maslahnya. Padahal ia sudah menungguku di tempat biasa dimana ku makan kala malam hari. Namun kala itu ku lupa, karena ku terlalu asik dengan kertas - kertasku yang kini jadi sampah belaka. Ia akhirnya mencari tempat untuk ia bisa bahaga walau hanya sesaat. Namun setelah itupun ku juga tak pernah mengobr dengannya lagi.

Namun saat kemarin ku bertemu terakir dengannya, ku menyesali kesalahanku saat ku tak datang malam itu. Ku melihat nya duduk di pinggir jalan dengan teman laki - lakinya, dengan rambut terurainya yang indah, sembari  menghisap rokok yang seakan sudah menjadi kebiasaanya kini. Dan yang membuatku lebih menyesali malam itu, adalah kala ia menghampiriku dan menyapa lalu jaketnya sedikit terbuka dan ku lihat bagian leher sudah tertatokan lambang yang mencirikhaskan suatu hal yang buruk.

Ku juga rindu dengan ia yang selalu memberiku makanan. Ia yang selalu menyapaku dengan suara lantang dan cemreng dengan gaya tertawanya yang kini terngiang. Ia ciwek dan cengeng. Dikit - dikit nangis, tapi tak banyak pula yang tau tentang hidupya. Ku salut dngan perjuangannya keluar dari lembah hitam yang dulu menjeratnya. Merekok, pil koplo, extaci, dan miras selalu menjadi teman hdup bagi dirinya. Gadis tembem dengan rambut ikal itu selalu membuatku rindu, karna ia yang selalu mengirimku kopi dan selalu memintaku memberinya kado saat 5 hari sebelum ia ulang tahun. Ia kini mengalami banyak masalah dalam syaraf otaknya, karena efek dari hidupnya dulu yang kelam. Namun  dibalik keterbatasan otaknya, ia juga punya mimpi ingin menjadi seorang dokter.

Saat ku melihat anak merokok ku juga jadi teringat dengan ia yang jadi rajanya merokok. Tiap pagi ia selalu merokok sembari mengayuh sepedanya. Ia lebh parah dari ia yang diatas. Ia telah mengalami overdosis obat trlarang dan miras. Hingga ia sangat susah untuk mengingat dan berbicara. Untuk mengubah kebiasaannya sangat susah, karena orangtuannya adalah bandar, dan rumahnya menjadi tempat untuk berpesta dengan hal yang kelam. Namun, yang saya salut dengannya, dengan keadaannya itu selalu menjadi kawan yang baik bagi setiap orang disekelilingnya, selalu melindungi mereka yang lemah, serta selalu menghormati siapapun yang lebih tua.

Ia tak pernah berlagak semena - mena terhadap orang lain dengan keadaannya dan tampang premannya. Meskipun ia punya latar belakang seperti itu, ia pun masih punya budi pekerti yang luhur. Ia juga atlet bela diri kempo dn ia punya mimpi ingin jadi petarung yang handal.

Yang terakir ku juga terkadang merindukan dua sosok ia yang selalu mengganggu waktuku dengan tanya dan candanya. Sama - sama punya mimpi , dan sama - sama punya semangat. Keduanya ibarat prangko sama amplopnya, dimana ada ia pasti ada ia yang satunya lagi. Kebiasaannya kalau lihat saya pegang laptop pasti cuman 2 hal, minta lagu sama minta nonton film.

Ia ang pertama ini sangat rajin, baik, dan salutnya lagi ia selalu bagun untuk sholat malam.  Gadis kecil dengan rambutnya yang lurus yang selalu 'dikuncung' satu. Ia enerjik, dan punya semangat yang tinggi. Namun tak banyak tahu, selama ini ia menderita penyakit yang sebenarnya ia tak boleh capek dan tak boleh banyak berfikir yang sangat melelahkan. Ia punya mimpi ingin sekali jadi photografer. Paling sebel nih, kalo ku lagi bawa kamera pasti tuh anak ngliatine kek ngebet banget. Ia mampu menjadi teman bagi siapapun, namun terkadang ia masih sangat labil. Ia trkadang mampu menyadarkan orang lain kala terjebak dalm masalah, namun disisi lain ia terkadang sering ikut terjebak dalam arus orang lain yang sebenarnya tak baik untuknya.

Untuk ia yang kedua ini dia baik, dimana - mana mesti senyum, pandai, dan alim. Ia punya semangat yang tinggi juga. Ia selalu ingin membantu orang lain, walau sebenarnya ia tahu bahwa ia tak mampu membantunya. Ia selalu ingin menuntun orang orang lain ke jala yang baik, tapi ia punya satu masalah. Masalahnya itu ia susah bergaul dengan orang lain. Jadi ia memanfaatkan ia yang pertama untuk menemaninya bergaul dengan teman - teman yang lain. Ia punya mimpi yang sangat baik, ia ingin menjadi mubalighot. Tapi setelah ia terkena imbas dari  gombalan perkataan - perkataan motivasi yang kini marak dimana - mana kini ia menjadi bimbang akan mimpinya.

Kini mereka menjadi bunga di setiap waktuku. Menjadi teman disetiap sepiku. Tapi hp dan akunku tak pernah sepi berbunyi dari pesan mereka. Terimakasih juga telah dibangunkan buat sholat malamnya, Walau aneh, karena ia yang membangunkan adalah ia yang sering nongkrong malam di kafe. Makasi hmasih meluangkan waktu sebelum pulang ngantor dikafe menyempatkan untuk mengingatkan untuk sholat malam. Terimakasih semuanya, kalian adalah kawan dan teman bagi ku. Semga mimpi kalian tercapai semua, karena kalian adalah para pemimpi yang hebat.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Konsep dari Impian

Hai sahabat semua, kurasa telah lama tak menyapa. Lewat kesempatan di saat ini, tanpa mengurangi rasa hormat, saya memohon doa dari sahabat semua. Semoga konsep yang saya miliki dapat terwujud dengan baik. Sehingga nantinya dapat digunakan oleh siapapun, khususnya di negara kita tercinta. Kita tahu negara kita berada pada wilayah rawan bencana, khususnya gempa. Padahal kita tahu saat ini perkembangan konsep rumah mewah dari kaca kian menjadi primadona bagi banyak orang. Namun jika kita bayangkan bahayanya saat terjadi getaran dan guncangan gempa, tentunya bahan kaca dapat membahayakan penghuninya. Oleh karena itu, saya mencoba membuat inovasi pada sebuah kaca. Konsep yang saya kembangkan adalah "Jelly Glass Technology". Konsep tersebut mengubah sifat kaca yang kaku dan mudah pecah, kini di ubah menjadi kuat dan lentur. Kuat merupakan sifat yang biasa pada kaca, namun jika lentur menurut saya sifat yang luar biasa. Kaca akan menjadi lentur hanya jika terkena tek

Perjalanan Panjangku

Inilah perjalananku, Perjalanan panjang dari sewaktu ku lahir hingga saat kini ku dewasa, Just for You,,

Pramuka Tak Bermutu

DILARANG KOMENTAR SEBELUM ANDA MEMBACA SAMPAI HABIS!!! Tulisan ini bukan untuk menggurui, tapi mengingatkan. Bukan untuk memusuhi, tapi karena peduli. *** Bising celoteh para emak-emak tetangga sembari menonton lomba agustusan. Tetiba terdengar samar-samar menyebut namaku dan akhirnya memanggilku juga. Tentunya bukan untuk bertanya soal pernikahan atau malah menjodohkan dengan anaknya, ah sabodo teuying. "Mas, jenengan kan orang Pramuka yah, mbok yao kalau ngasih tugas anak-anak jangan susah-susah. Sulit cari barangnya, cari kesana kemari bolak-balik" Wadaw... Ada apaan lagi nih? Kok jadi aku yang kena damprat sama emak-emak. Lalu ku tanya dulu nih kronologinya, apa permasalahannya, dan tentu perlu tahu apakah aku benar terlibat di dalamnya atau tidak. TERNYATA? Emak-emak ini akhirnya menceritakan keluh kesahnya tentang apa yang terjadi pada anaknya. Anaknya ini merupakan siswa baru di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Cilacap  dan saya tidak ada urusa