Langsung ke konten utama

Go Target


Terima kasih kepada semua yang telah membantu mempromosikan lagu Pelangiku. Tak menyangka lagu ini mulai banyak yang menyanyikan di mana - mana. Sungguh kehormatan besar bagi saya, jika lagu ini sangat di gemari, terutama oleh kalangan remaja.

Kala kemarin ku hadir untuk mengisi seminar sinematografi di salah satu sekolah di Kebumen, sungguh ku mendapatkan hadiah yang sangat berharga. Saat pra acara ada penampilan salah seorang siswi yang membawakan lagu Pelangiku, dan saat ku mencoba bertanya itu lagu dari mana , semua siswa banyak yang jawab, itu lagu tugas pelajaran musik.

Saat ku mencoba bertanya ke guru musik akan lagu tersebut, katanya ia tahu lagu tersebut dari anak perempuannya yang sering menyanyi lagu tersebut di kamar. Dan ia sangat tertarik dengan lagu itu kala pertama kalinya dinyanyikan oleh putrinya. Dan seluruh siswa terheran, saat saya mengatakan kepada mereka ;

" apakah adik - adik tahu, siapa pencipta lagu itu? - Lagu itu, kakak yang ciptain"

Dan lalu saya tayangkan video tentang lagu ini, versi akustik dan versi piano. Akhirnya spontan mereka memberikan tepukan tangan yang sangat menggemparkan dan langsung ikut menyanyi sambil mengikuti alunan musik dari keyboard yang saya mainkan.

Ini merupakan titik awal dari lagu Pelangiku. Saya tak menyangka akan hal ini. Beberapa hari yang lalu saya mendapat telephon dari salah seorang mahasiswa dari salah satu kampus ternama di Yogyakarta. Ia meminta izin meminjam lagu tersebut untuk di jadikan ost dalam film yang akan mereka ikut sertakan dalam ajang perlombaan.

Saat kemarin crew dari MMC Production sedang mendapat job untuk meliput salah satu sekolah di wilayah Purwokerto, disana ada salah satu kelas yang sedang pelajaran musik. Dan lagi - lagi materi lagu yang diajarkan adalah lagu pelangiku. Sungguh hal ini membuat saya bisa tersenyum bahagia, karna ternyata hasil dari lagu saya juga dapat diminati oleh banyak kalangan.

Hingga yang terakhir, hari ini saya mendapat pesan lewat akun Facebook saya dari salah satu anak yang bersekolah disalah satu sekolah di Cilacap, tepatnya di sekolah yang digunakan untuk bersekolah oleh vocalis lagu ini. Ia mengatakan jika lagu ini sedang menjadi tren di sekolahnya. Dan biasanya juga digunakan saat pelajaran musik oleh gurunya.





Ternyata terget lagu ini sesuai dan tepat sasaran. Lagu ini lahir karena masa kini tak ada lagi lagu yang pantas bagi anak - anak. Sangat disayangkan jika anak - anak tak bisa lagu anak - anak, malahan bisanya lagu dewasa, yang maknanya belum tentu tepat sasaran.

Siapapun dapat menyanyikan lagu ini, siapapun menggunakan lagu ini. Namun, karya seseorang haruslah dihargai dengan bijak. Tidak sembarang asal menggunakan, tidak asal memanfaatkan kesempatan. Semua karya seseorang telah diatur undang - undang, dan saya sangat menghargai seseorang yang mau mengikuti alur dari undang - undang untuk menggunakan karya lagu ini.
Dan semoga lagu ini tidak kembali menjadi permasalahan di kemudian hari oleh orang yang tak bertanggung jawab, sebagaimana lagu sebelumnya. Saya berharap lagu yang pertama bisa launching dengan cepat juga setelah permasalahan hak cipta yang disebabkan oleh orang yang tidak bertanggung jawab dapat selesai dengan cepat.



"Berkaryalah engkau dengan baik. Namun, jika engkau belum bisa berkarya dengan baik, setidaknya engkau telah bisa menghargai sebuah karya orang lain, dengan tidak merugikan karya orang lain"
- Mds.Faisal Khak

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Gadis Bercadar

Matanya yang menatap dengan penuh pesona. Jilbabnya yang terjurai lebar hingga lengannya. Halus lembut bisik suaranya. Semua seakan membuat detakan dada yang mendesir. Ingin rasanya berbicara banyak dengannya, tapi malu rasanya diri ini tuk menyapanya. Namun hingga kini ku tak pernah melihat wajah utuhnya. Wajah indah yang mungkin melekat pada dirinya, ku tak pernah sekalipun menatapnya. Hingga kini ku hanya mampu melihatnya sebatas mata indahnya dan pelipisnya yang hitam merona. Semua itu karena ia adalah gadis bercadar. Bukan bercadarkan jilbabnya, namun bercadarkan balutan masker birunya.

Dari Balik Jeruji Besi

Menelusuri lorong-lorong penuh ketegangan yang menyelimuti. Penuh dengan tatapan tajam dan penuh harap. Wajah garang senantiasa mewarnai setiap sudut. Tegap, kekar, dan seolah diri ini mangsa yang siap untuk diterkam. Inilah hidup dari balik jeruji besi. Kehidupan nyata bagi  seorang narapidana. Menurut kita jeruji besi seolah adalah sebuah tempat untuk menebus setiap kesalahan yang telah diperbuatnya. Namun tatkala orang yang mendekam didalamnya adalah orang yang harus menanggung kesalahan yang telah diperbuat orang lain, apakah ini masih dapat dikatakan jeruji besi. Mungkin apa yang kita presepsikan selama ini tentang penjara tidaklah 100% benar. Melainkan sebenarnya ada sisi lain dari apa yang disebut dengan penjara. Beberapa hari saya bertugas di tempat ini, berjalan di lorong ini, sungguh terasa inilah saatnya saya banyak belajar, sekolah, atau merenungi tentang hidup dari balik tempat ini. Ketakutanku saat awal mendengar kata Lapas, seolah begitu menguji adrenal...

Sorry , Today I Win

Tidak selamanya mereka yang mengatakan pandai, mahir, dan mampu itu memang sama dengan apa yang ia katakan. Namun belum tentu yang ia katakan sesuai fakta. Pelajaran bagi semua dan khususnya untuk driku. Tak perlu sombong dan mengatasnamakan orang yang paling pandai. Namun buktikan dulu kemampuannya. Tak perlu banyak cakap yang terpenting adalah actionnya. Hari ini, ma'af, ku ingin katakan untuk yang ada disana, sorry , today I win