Langsung ke konten utama

MENanti Pagi



Zaman telah berubah, dunia pun terus berputar. Semua seolah berjalan begitu cepat. Manusia tidak bisa mengira,akan seperti apakah esok dan nanti. Namun manusia selayaknya terus berusaha tuk menggapai mimpi di kelak nanti. Karna dengan mimpi kita mampu memiliki arah kemana kita akan melangkah.

Terkadang banyak orang yang menyalahkan keadaan. Sebenarnya keadaan mereka saat ini adalah hasil dari apa yang mereka usahakan sedari dulu kala. Mereka hanya menyalahkan waktu tanpa memperbaiki waktu. Padahal jika mereka telaah lebih dalam lagi, sungguh tidak ada kata terlambat untuk merubah keadaan mereka.

Waktuku terus berjalan tanpa terhenti. Dulu kala ia masih kecil, ia selalu ingin hari - harinya adalah pagi. Ia selalu menantikan waktu pagi. Karna dikala pagi, Ia bisa bermain bersama teman, bersekolah, serta ku bisa melukis asanya dalam sebuah harapan. Walau kala itu ia tak tau akan kemana arah asanya nanti. Namun baginya saat pagi adalah saat yang tepat untuk berkarya.

Saat itu ia tak tau harus bagaimana melangkah demi mengejar mimpi dan asa. Kala itu ia hanya mampu mengikuti arah arus yang ada dihadapannya. Walau seperti apapun arahnya saat itu, ia tetap yakin akan kebesaran Tuhan Sang Maha Pengabul segala pinta dari setiap hambanya. Ia tahu kala itu dengan keadaannya yang lemah tak berdaya tak mungkin mampu tuk melukiskan asanya dalam kenyataan hidup ini. Namun ia tak peduli akan hal itu. Bahkan ia masih teringat akan kejadian 15 tahun lalu,ia mampu terawa riang dan mampu berdiri tegap hanya dengan segenggam obat yang harus selalu ia nikmati di setiap waktu.

Waktu terus berlalu, hari telah berganti. Ia terus tumbuh dengan banyak tempaan dalam kehiidupan. Ia ditempa secara fisik dan ia juga telah banyak di tempa secara mental. Walau banyak orang yang merasa tempaan itu tak mungkin mampu dilewati oleh anak kecil yang kurus pucat dan nafas tersendat - sendat yang hanya mampu hidup karna segenggam obat. Namun ia tetap jalani apa adanya hidup ini.

Dulu ia sering mengeluh pada Tuhan, mengapa dulu nyawa ini dikembalikan untuk hidup. Mengapa tak terangkat oleh Tuhan. Ia merasa tak kuat lagi hidup di dunia ini, dengan menjalani tempaan yang sebegitu memberatkan bagi hidup ini. Namun Tuhan selalu menguatkannya disetiap ujian yang ia jalani ini.

Janganlah kita mengeluh pada keadaanmu kini. Tapi rubahlah, berubahlah untuk jadi yang lebih baik. Kini anak kecil yang dulu banyak orang mengira akan hidupnya yang tak laama lagi, telah mampu melewati banyak asanya. Ia kini hidup dengan diikuti dan diselimuti asa dan mimpinya. Kini ia tak lagi menunggu pagi seperti ia kecil dulu. Karna kini pagi yang jadi mimpinya telah ia lewati. Pagi yang jadi waktu baginya untuk mengabdi pada negeri. Mewarnai banyak anak negeri untuk mengikuti jejaknya,

MENanti pagi, Meraih mimpi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hanya Konsep dari Impian

Hai sahabat semua, kurasa telah lama tak menyapa. Lewat kesempatan di saat ini, tanpa mengurangi rasa hormat, saya memohon doa dari sahabat semua. Semoga konsep yang saya miliki dapat terwujud dengan baik. Sehingga nantinya dapat digunakan oleh siapapun, khususnya di negara kita tercinta. Kita tahu negara kita berada pada wilayah rawan bencana, khususnya gempa. Padahal kita tahu saat ini perkembangan konsep rumah mewah dari kaca kian menjadi primadona bagi banyak orang. Namun jika kita bayangkan bahayanya saat terjadi getaran dan guncangan gempa, tentunya bahan kaca dapat membahayakan penghuninya. Oleh karena itu, saya mencoba membuat inovasi pada sebuah kaca. Konsep yang saya kembangkan adalah "Jelly Glass Technology". Konsep tersebut mengubah sifat kaca yang kaku dan mudah pecah, kini di ubah menjadi kuat dan lentur. Kuat merupakan sifat yang biasa pada kaca, namun jika lentur menurut saya sifat yang luar biasa. Kaca akan menjadi lentur hanya jika terkena tek

Perjalanan Panjangku

Inilah perjalananku, Perjalanan panjang dari sewaktu ku lahir hingga saat kini ku dewasa, Just for You,,

Pramuka Tak Bermutu

DILARANG KOMENTAR SEBELUM ANDA MEMBACA SAMPAI HABIS!!! Tulisan ini bukan untuk menggurui, tapi mengingatkan. Bukan untuk memusuhi, tapi karena peduli. *** Bising celoteh para emak-emak tetangga sembari menonton lomba agustusan. Tetiba terdengar samar-samar menyebut namaku dan akhirnya memanggilku juga. Tentunya bukan untuk bertanya soal pernikahan atau malah menjodohkan dengan anaknya, ah sabodo teuying. "Mas, jenengan kan orang Pramuka yah, mbok yao kalau ngasih tugas anak-anak jangan susah-susah. Sulit cari barangnya, cari kesana kemari bolak-balik" Wadaw... Ada apaan lagi nih? Kok jadi aku yang kena damprat sama emak-emak. Lalu ku tanya dulu nih kronologinya, apa permasalahannya, dan tentu perlu tahu apakah aku benar terlibat di dalamnya atau tidak. TERNYATA? Emak-emak ini akhirnya menceritakan keluh kesahnya tentang apa yang terjadi pada anaknya. Anaknya ini merupakan siswa baru di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan di Cilacap  dan saya tidak ada urusa